Hmm.. Banyak hal yang bisa dibahas dari pertandingan antara Persiwa vs Arema tadi malam,, pertandingannya seru, namun sayang terjadi kerusuhan...

Aremania, dikenal sebagai suporter terbaik di Indonesia, jarang membuat kerusuhan, kreatif, dan membanggakan.. Namun kalau sampe sang teladan para suporter ini membuat kerusuhan, tentunya yang menjadi pertanyaan kita bukan lagi hanya masalah mental para suporter saja, tapi kita juga harus mulai mempertanyakan kinerja 'sang pengadil' alias wasit di lapangan..

Apa yang terjadi di stadion Brawijaya, Kediri dimulai dari insiden dianulirnya 3 gol dari Arema (berbeda dari sumber detik.com yang menyebutkan 4), dan jelas-jelas penyebab para Aremania mengamuk adalah gara-gara kontroversi 3 gol yang dianulir, bukan karena kekalahan tim seperti yang dilansir oleh detiksurabaya.com (dalam 4 artikel lebih, detiksurabaya.com mengatakan berulang kali bahwa penyebab kerusuhan adalah kekalahan Arema, padahal penyebabnya adalah 3 gol yang dianulir)...

Dari 3 gol yang dianulir, menurut pendapat gw memang yang 2 gol masih wajar untuk dianulir, tapi gol ketiga, yaitu gol dari Mbamba, tidak pantas untuk dianulir, Mbamba benar-benar ada di posisi onSide...
Dan seharusnya pula dari insiden kerusuhan kecil di babak pertama, wasit sudah seharusnya mulai meningkatkan konsentrasi dan kejelian dalam mengamati pertandingan, namun lagi-lagi wasit menganulir gol yang jelas-jelas sah dalam Replay...

So, seharusnya PSSI bisa membuka mata, bukan hanya menyalahkan suporter,, para suporter juga manusia,, sebagus-bagusnya suporter punya batas toleransi kesabaran juga untuk ulah wasit ini...PSSI seharusnya juga mengevaluasi kinerja wasit...
Semoga PSSI mampu bersikap adil dalam menanggapi kasus ini, jangan hanya membela wasit saja, wasit memang seh punya kekuasaan yang besar di lapangan, tapi sekali wasit mengambil keputusam, mereka seakan-akan keras kepala dan malu untuk mengganti keputusan bila salah, dalam kata lain wasit tidak berhati besar....

Hidup SepakBola Indonesia!!!